Mempelajari bahasa Jerman tidaklah sulit sebab pengucapan
kata-katanya hampir sama seperti penulisannya. Tetapi bila diteliti
lebih mendalam, kenyataannya tidak semudah itu. Banyak kata-kata
dalam bahasa Jerman tidak diucapkan sebagaimana biasa dilakukan
dalam bahasa kita (Indonesia).
Dalam tulisan ini dibahas berbagai jenis kata seperti kata benda,
kata sandang, kata kerja, kata ganti, kata depan, kata sifat, kata
bilangan, kata keterangan dan kata penghubung.
Pendek kata, tulisan ini ditujukan kepada seluruh golongan pembaca,
baik mereka yang baru mulai belajar (pemula), para siswa sekolah
lanjutan tingkat atas jurusan IPS/Bahasa ataupun mereka yang telah
pernah mendalami bahasa Jerman dari buku-buku lain. Tulisan ini
kiranya dapat dijadikan pelengkap atau pembanding.
Selamat belajar! Semoga bermanfaat.
GELERNT IST GELERNT!
Pronomina persona dan pronomina milik (Die Personalpronomen und das
Possessivpronomen)
Pronomina persona (Die Personalpronomen)
Pelaku dalam kalimat dapat berasal dari kata ganti (pronomina) atau
dari kata benda (nomina). Kata ganti yang bertindak sebagai pelaku
dalam kalimat yaitu kata ganti persona.
Pelaku-pelaku yang berasal dari kata ganti persona yakni:
ich = saya, aku wir = kami, kita
du = kamu, kau ihr = kamu semua, kalian
er = dia (lk.) sie = mereka, dia (pr.)/jamak
sie = mereka, dia (pr.)/tunggal Sie = Anda
es = itu
Aku sudah tidak melihatnya. - Ich habe ihn nicht gesehen.
Apakah Anda sudah memanggil saya? - Haben Sie mich gerufen?
Ya, aku sudah memanggil kamu. - Ja, ich habe dich gerufen.
Dia sudah menjumpainya. - Er hat ihn gezeichnet.
Pronomina milik (Das Possessivpronomen)
Kata ganti milik menyatakan kata ganti yang berkaitan atas
kepemilikan suatu benda atau barang. Contoh: Itu milik saya.
Pronomina milik dipakai sebagai:
sebuah kata sandang (sebelah kiri kata benda)
Das ist mein Hund. – Itu adalah anjingku.
sebagai pronomina (berdiri sendiri tanpa kata benda)
Wem gehört der Hund? Das ist meiner. – Milik siapa anjing itu? – Itu
milik saya.
Pronomina milik dalam bahasa Jerman, yaitu :
mein - saya punya
dein - kamu punya
sein, ihr - dia (lk./pr.) punya
unser - kami (kita) punya
euer - kamu punya
ihr - mereka punya
Ihr - Anda punya
Bentuk-bentuk verba (die Formen des Verbes)
• Infinitiv yaitu bentuk dasar dari kata kerja. Artinya bentuknya
masih asli (belum diubah). Bentuk ini disebut pula Nennform.
Misalnya: arbeiten, lernen, gehen. Pembahasan lebih lanjut dalam sub
bab kata kerja (das Verbe).
• Stamm yaitu akar dari verba. Jadi yang dinamakan infinitiv yaitu
Akar verba + akhiran – en atau –n atau : Stamm + Endung –en atau –n.
Sebagian besar verba dalam bahasa Jerman berakhiran –en hanya
beberapa berakhiran –n misalnya verba dengan –er dan –el: klappern –
gemetar; schütteln - mengocok. Dan verba-verba sein – adalah; tun –
melakukan.
• Präteritum yaitu bentuk “sedang pada masa lampau”. Atau sama
seperti dalam bahasa Inggris bentuk Past Tense atau bentuk kata
kerja ke II.
Partizip I yaitu “perbuatan yang sedang dilakukan” atau bentuk ini
sepadan dalam – “ing-form” dalam bahasa Inggris, yang lazim dikenal
dengan “The Present Participle”. Bentuk demikian ini dalam bahasa
Jerman disebut dengan Mittelwort der Gegenwart (Kata alat untuk
waktu kini). Contoh partizip I: schreib-end (dari infinitiv
schreiben - menulis), lieg-end (dari verba liegen – terletak),
lächel-nd (dari verba lächeln – tersenyum). Akhiran (Endung) dari
Partizip I yaitu - end atau – nd.
• Partizip II yaitu “perbuatan yang sudah selesai dikerjakan” atau
bentuk kata kerja ke III, yang dalam bahasa Inggris dikenal dengan
bentuk “The Past Participle”. Bentuk ini disebut pula Mittelwort der
Vergangenheit (Kata alat untuk waktu lampau). Contoh Partizip II:
ge-schrieb-en, ge-arbeit-et (dari infinitif arbeiten – bekerja),
aus-ge-ruht (dari infinitif ausruhen – beristirahat). Akhiran
(Endung) ini biasnya: - en atau – et, kadang hanya – t). Fungsi dari
Part. II ini adalah sebagai berikut:
1) Yang terpenting fungsi Part II yakni pembentukan waktu lampau
(Perfekts) dengan verba bantu haben/sein ataupun pembentukan kalimat
pasif (Passivs) dengan werden/sein.
Contoh:
Udo ist eingeschlafen. – Udo sudah tertidur.
Der Backofen wird auf 250 Grad vorgeheizt. (werden – Passiv)
(Oven penggorengan sudah dipanaskan mencapai 250 derajat).
Das Fenster ist geöffnet. (sein – Passiv)
(Jendela sudah dibuka).
2) Fungsi dari Part II yang lain hampir sama seperti Part I, yakni:
Sebagai adjektiva attributif. Di sini punya 2 arti yaitu satu
aktip: der angekommene Zug (kereta api yang sudah tiba) dan satu
pasip: das geöffnete Fenster (jendela, yang sudah dibuka/sudah
terbuka).
Sebagai kata benda, dimana adjektiva attributif ditambah akhiran.
Misal: der Verletzte – orang yang luka, ein Verletzter - seorang
yang terluka
Sebagai tambahan.
Contoh:
Der Fußballspieler wurde verletzt vom Platz getragen.
(Pemain sepak bola yang luka ditandu keluar halaman)
Waktu lampau “sedang” (das Präteritum)
Verba-verba lemah yaitu jika verba-verba dalam pembentukan waktu
lampaunya harus ditambahkan akhiran te, test dan sebagainya seperti
disebutkan di atas di ujung akar verba sesuai jenis pelaku . Contoh:
spielen – bermain; reden – berbicara; antworten – menjawab; öffnen –
membuka dan passen – cocok, tepat.
Ich spielte redete antwortete öffnete paßte
du spieltest redetest antwortetest öffnetest paßtest
er spielte redete antwortete öffnete paßte
wir spielten redeten antworteten öffneten paßten
ihr spieltet redetet antwortetet öffnetet paßtet
sie spielten redeten antworteten öffneten paßten
Sie spielten redeten antworteten öffneten paßten
Waktu kini “sedang” (das Präsens)
Waktu kini “sedang” yaitu bila suatu tindakan atau pekerjaan masih
sedang dilakukan. Dalam bahasa Jerman, bentuk demikian dikenal
dengan istilah Präsens. Bentuk ini ekuivalen dengan bentuk waktu di
dalam bahasa Inggris, The Present Tense, The Simple Present atau The
Present Continuous Tense. Untuk memberi gambaran bagaimana bentuk
ini diterapkan dalam kalimat, kita ambil 3 (tiga) verba seperti
machen (membuat atau melakukan), pflücken (memetik) dan suchen
(mencari). Konyugasi dari verba-verba ini dapat dilihat dalam tabel
berikut.
Dari tabel ini tampak konyugasi dari ke tiga verba. Akar (der Stamm)
dari kata kerja machen yaitu mach, pflücken yakni pflück dan suchen
ialah such. Sedangkan en atau n dinamakan akhiran (der Endung).
Dalam contoh-contoh ini, huruf-huruf yang ditulis dengan huruf
miring merupakan akhiran.
Penjelasan:
ich = saya, aku wir = kami, kita
du = kamu, kau ihr = kamua semua, kalian
er = dia (lk.) sie = mereka, dia (pr.)/jamak
sie = mereka, dia (pr.)/tunggal Sie = Anda
es = itu
Selanjutnya agar dipahami bahwa jika akar verba “sudah” berakhir
dengan sebuah huruf d atau t, sementara untuk pelaku du, er, sie,
atau es harus kita tambahkan st atau t, maka untuk menjaga jangan
sampai terjadi duplikasi t atau berakhir dengan dt pada
pelaku-pelaku tersebut, terhadap verba-verba seperti ini kita harus
menambahkan sebuah huruf e ekstra di belakang akar verbanya.
Contoh : Vati schneidet das Gras. - Ayah memotong rumput.
Hapalkan verba-verba berikut ini bersama artinya!
rechnen – berhitung trinken – minum
trocknen – mengeringkan zeichnen – menggambar, menandatangani
begegnen – berjumpa dengan leugen – berdusta
rufen – memanggil erwarten – berharap
gehen – pergi kommen – datang
regnen – hujan atmen – bernapas
leugnen – menyangkal
Waktu kini “sudah” (das Perfekt)
Demikian pula dalam bahasa Jerman, kita dapat membuat bentuk ke III
dari infinitiv. Misalnya untuk kata bermain (to play) ini, dalam
bahasa Jerman ialah spielen. Bentuk ke III: dari verba ini yaitu
gespielt, yang disebut sebagai Partizip II. Dari contoh tersebut
diketahui bahwa Partizip II dalam bahasa Jerman dimulai dengan ge
dan diakhiri dengan t, terkecuali verba-verba kuat yang lazimnya
tidak beraturan.
Contoh lain:
Tunggal : Ich habe geliebt - Saya sudah mencintai
Jamak: Wir haben geliebt - Kami sudah mencintai
Waktu lampau “sudah” (das Plusquamperfekt)
Selain bentuk waktu kini sudah selesai dikerjakan seperti diuraikan
sebelumnya, bahasa Jerman seperti bahasa lain mengenal pula bentuk
waktu lampau sudah selesai dilakukan. Bentuk seperti ini dalam
bahasa Jerman dikenal dengan nama das Plusquamperfekt (Bentuk
Selesai - lampau). Jika dibandingkan dengan bahasa Inggris, bentuk
ini ekuivalen dengan bentuk The Past Perfect Tense atau The
Pluperfect. Jadi dalam bentuk ini, kata kerja bantu yang digunakan
adalah sama dan tetap yakni haben (mempunyai) dan sein (ada,
adalah). Jika digunakan sebagai verba bantu, makna dari ke dua verba
ini adalah “sudah” atau “telah”.
Das Plusquamperfekt = subjekt + Präteritum dari haben/sein +
partizip 2 (V3)
Beispiel:
Ich glaube ihm nicht, denn er hatte mich schon zweimal betrogen.
Saya tidak mempercayainya sebab dia telah menipu saya 2 kali.
Sie fiel vom Stuhl. Sie hatte 18 Stunden lang Schreibmaschine
geschrieben.
Dia (pr.) jatuh dari kursi. Dia (pr.) sudah mengetik selama 18 jam.
Akan datang pada waktu kini (Das Futur I)
Futur I yaitu salah satu nama dari enam bentuk waktu (Zeitformen)
yang dimiliki oleh verba-verba Jerman. Futur I yaitu suatu bentuk
dimana perbuatan atau tindakan berorientasi ke masa yang akan datang
dan dalam bahasa Inggris sepadan dengan bentuk The Future Continuous
Tense atau The Future Tense. Das Futur I memiliki 2 penggunaan atau
fungsi-fungsi yaitu:
1) Waktu tengah malam dari kejadian kata kerja kepada titik waktu
bicara yaitu pada saat pembicaraan menyatakan masa depan.
Contoh:
Ich werde dich dann besuchen. - Saya akan mengunjungi kamu kemudian.
Wir werden Sie um sieben wecken. - Kami akan membangunkan Anda jam
7.
Er wird morgen kommen. - Dia (lk.) akan datang di pagi hari.
Penjelasan:
Kata-kata seperti dann, um sieben, morgen menyatakan bahwa kejadian
kata kerja adalah masa yang akan datang. Sejalan dengan makna itu,
orang dapat mengganti kalimat-kalimat tersebut dengan:
Ich besuche dich dann. - Saya mengunjungi kamu kemudian.
Wir wecken Sie um Sieben. - Kami membangunkan Anda pukul 7.
Er kommt morgen. - Dia (lk.) datang pagi hari.
2) Persamaan waktu dari kejadian verba kepada titik waktu bicara dan
menekankan suatu dugaan.
Contoh:
Er wird im Hotel sein. – Dia akan berada dalam hotel.
Sie wird in der Küche sein. – Anda akan berada di dapur.
Sie werden Hunger haben. – Mereka akan merasa lapar.
Futur I = Präsens dari werden + Infinitiv
Akan datang pada waktu lampau (Das Futur II)
Futur II yaitu nama untuk salah satu dari 6 bentuk waktu yang
berbeda dalam verba-verba Jerman. Futur II merupakan bentuk akan
datang di waktu lalu. Dalam bahasa Inggris dikenal dengan bentuk The
Past Future Tense yaitu perbuatan yang akan dilakukan di tinjau dari
sisi masa lampau. Das Futur II memiliki 2 cara penggunaan atau
fungsi-fungsi yaitu:
1) Waktu malam hari yaitu pada saat pembicaraan dimana kata kerja
menekankan sesuatu yang masih tidak terjadi terhadap datangnya
penyelesaian akhir. Penyelesaian akhir ini akan menunjukkan titik
waktu yang diharapkan.
Contoh:
In drei Jahren werden wir unser Ziel erreicht haben.
Dalam tiga tahun kami sudah akan mencapai tujuan kami.
Im Jahre 2000 wird die Bevölkerung der Erde die 3-Billionen-Grenze
überschritten haben.
Dalam tahun 2000 penduduk bumi sudah akan melampaui batas 3 milyar.
Jika 2 kalimat ini kita buat dalam bentuk Futur I, maka keduanya
akan menjadi:
In drei Jahren haben wir unser Ziel erreicht.
Dalam waktu tiga tahun kami sudah mencapai tujuan kami.
Im Jahre 2000 hat die Bevölkerung der Erde die 3-Billionen-Grenze
überschritten. Dalam tahun 2000 penduduk bumi sudah melampaui batas
3 milyar.
2) Bentuk lama dari kejadian kata kerja kepada titik waktu bicara
yaitu pada saat pembicaraan yang menekankan kata kerja dari
pembicara sebagai penutupan yang diharapkan.
Contoh:
Sie wird sich verletzt haben.
Anda sudah akan terhinakan.
Es wird die Verzweiflung gewesen sein, die ihn dazu geführt hat.
Itu sudah akan menjadi keadaan putus asa, jika mengantarkan itu
kepadanya.
Futur II = Präsens dari werden + Infinitiv Perfekt
Nomina dan artikel (das Substantiv und der Artikel)
Nomina (das Substantiv)
Kata benda dalam bahasa Jerman selain dikenal dengan sebutan das
Substantiv juga disebut dengan nama das Nomen. Kedua istilah ini
berasal dari bahasa Latin. Arti kata benda adalah kata yang mengacu
kepada benda baik konkret maupun abstrak. Contoh kata benda konkret
seperti Junge, Baum, Haus. Sedangkan contoh kata benda abstrak
seperti Erkenntnis usw .
Dalam bahasa Jerman, kata benda terbagi kedalam 3 jenis (Geschlecht)
yaitu jantan disebut maskulinum (männlich) misalnya Garten; Vater,
betina ) betina dinamakan femininum atau (weiblich) seperti Tulpe;
Tochter dan netral dikenal dengan neutrum atau neutral (sächlich)
umpamanya Gras, Wetter. Penjelmaan Substantiv dari ketiga jenis ini
dikenal dengan sebutan das Genus des Substantivs.
Kata sandang (der Artikel)
Artikel yang tentu dan tidak tentu
Sebagaimana diketahui bahwa artikel atau kata sandang berdiri di
sebelah kiri dari kata benda dan memberi tanda apakah suatu kata
benda berjenis jantan, betina atau netral. Misalnya:
der Baum - ein Baum - pohon
die Linde - eine Linde - pohon linde
das Blatt - ein Blatt - daun, lembar
Der, das, dan die dinamakan kata sandang yang tentu sementara ein,
eine dinamakan kata sandang tidak tentu. Artikel der untuk kata
benda berjenis jantan , die untuk betina dan das untuk netral . Dan
bentuk jamak dari ketiga kelamin ini hanya satu yaitu die. Dalam
bahasa Jerman artikel yang tentu disebut der bestimmte Artikel dan
artikel yang tidak tentu dikenal dengan der unbestimmte Artikel.
Perhatikan!
Jangan sampai tertukar menempatkan kata sandang yang tentu ini di
depan kata bendanya. Tidak terdapat pedoman khusus dalam penentuan
jenis kata sandang, jadi terpaksa Anda harus menghapal kata benda
beserta artikelnya!
das Benzin - bensin
der Strand - pantai berpasir
die Gefahr - bahaya
das Boat - perahu, kapal api
Dalam Kamus Umum Bahasa Jerman – Indonesia, umumnya Anda akan
menjumpai singkatan w, m atau s sesudah urutan kata benda. W berarti
weiblich (=betina), m berarti männlich (=jantan) dan s berarti
sächlich (=netral).
Kata-kata lain boleh disisipkan di antara artikel dan kata benda,
misalnya adjektiva atau bentuk partisip-partisip:
der blühende Baum - pohon yang sedang mekar
ein altes goldbraunes Blatt - sebuah daun sawo matang emas tua
keine einzige Blüte - bukan satu-satunya kuntum
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kita membedakan antara:
1) Artikel yang tentu :
der Birnbaum vor unserem Haus - pohon pir bagi rumah kami
2) Artikel tidak tentu :
eine Wiese mit einem Birnbaum - suatu rerumputan dengan pohon pir
3) Tanpa artikel :
ein Tisch aus Birnbaum - sebuah meja dari pohon pir
4) Artikel negatif :
weit und breit kein Baum, nur Sand und Steine.
(kemana-mana tiada ada pohon, hanya pasir dan batu)
Perbandingan (Komparation)
Sebagaimana dimaklumi bahwa tingkat perbandingan dalam adjektiva
akan selalu ada dalam setiap bahasa termasuk Indonesia. Tingkat
perbandingan adjektiva dalam bahasa Jerman dinamai Komparation atau
Der Vergleich yaitu suatu tingkat dalam adjektiva seperti tingkat
biasa (Positiv atau die Grundstufe), tingkat lebih (Komparativ atau
die erste Steigerungsstufe) dan tingkat paling/ter (Superlativ atau
die zweite Steigerungsstufe).
Contoh: sauber - bersih.
Tingkat perbandingannya sebagai berikut:
sauber (bersih) – sauberer (lebih bersih) – am saubersten (paling
bersih)
schön (indah) – schöner (lebih indah) – am schönsten (paling indah)
klein (kecil) – kleiner (lebih kecil) – am kleinsten (paling kecil)
Contoh lain :
Mein Bleistiff ist dünn, dein Bleistiff ist dünner, sein Bleistiff
ist am dünnsten.
(Pensil saya halus, pensil kamu lebih halus, pensil dia paling
halus).
Pronomina (das Pronomen)
Dalam bahasa Indonesia, kata ganti atau pronomina adalah kata yang
dipakai untuk mengacu kepada nama lain. Kita telah mengetahui bahwa
salah satu rumpun kata benda adalah pronomina. Pronomina selalu
dimiliki dalam setiap bahasa termasuk bahasa Jerman.
Untuk mempelajari lebih lanjut, sebaiknya kita mengulang pelajaran
kita mengenai pronomina orang sebagaimana telah dibahas dalam bab
Verba :
ich = saya, aku wir = kami, kita
du = kamu, kau, engkau ihr = kamu sekalian
er = dia (laki-laki) sie = dia (perempuan) - jamak
sie = dia (perempuan) – tunggal Sie = Anda
es = itu
Bentuk kesopanan, orang memakai Sie (Anda). Pemakaian du (kamu,
engkau, kau) dalam bahasa Jerman antara anggota keluarga : anak
boleh berkata du kepada orang tua, kepada kakek-nenek, kepada paman
atau tante. Sehingga timbullah 2 macam verba untuk maksud ini yakni
siezen (=menyapa dengan “Sie”) dan duzen (=menyapa dengan “du”).
Ich habe deinen Bruder nicht gesehen.
Ich habe ihn nicht gesehen.
Baik Bruder maupun ihn terlihat dibuat dengan namval ke 4 dari
pronomina orang : Haben Sie mich gesehen?
Ja, ich habe dich gerufen.
Udo hat seinen Freund gezeichnet. Er hat ihn gezeichnet.
Jorg küßt Inge. Er küßt sie.
Die Mutter trägt (= mendukung) das Kind. Sie trägt es.
Haben Sie uns gesucht, Herr Lehrer? – uns = mereka
Ja, ich habe euch gesucht, Kinder. - euch = kamu sekalian, kalian.
Wir haben die Kleider bestellt. Wir haben sie bestellt. Kleider =
rok.
Darf ich Sie anrufen, fräulein Müller?
anrufen = memanggil, menilpon.
dürfen = diizinkan, diperbolehkan.
Pronomina bertanya (Interrogativpronomen)
Dalam bahasa Jerman untuk menanyakan seseorang, hal atau benda,
orang menggunakan kata-kata tanya seperti wer (siapa), was (apa),
welcher/was für ein (yang mana/apa jenis)?
Ada 2 bentuk kata-kata tanya yaitu:
Pada pertanyaan secara langsung (Hauptsatz):
Wer ist der Täter? - Siapa pelakunya?
Pada pertanyaan tidak langsung (Nebensatz):
Keiner weiß, wer der Täter ist.- Tidak seorang pun tahu siapa
pelakunya.
wer – pemakaian tunggal atau jamak hanya untuk orang. Deklinasinya
sbb.:
NOM wer
AKK wen
DAT wem
GEN wessen
Beispiel:
Wessen Mantel ist das? - Keine Ahnung, wessen Mantel das ist.
(Mantel siapa itu?) - Saya tidak punya dugaan mantel siapa itu.
was – dapat berfungsi sebagai pronomina tidak tentu. Penggunaan
tunggal atau jamak hanya untuk benda. Tanpa deklinasi.
Beispiel:
Was ist passiert? - Keiner weiß genau, was passiert ist.
(Apa yang terjadi?) - Tidak seorang pun tahu secara tepat apa yang
terjadi.
Sebagaimana Anda telah tahu bahwa untuk membuat kalimat bertanya
yaitu dengan kata-kata tanya baik untuk pertanyaan langsung maupun
pertanyaan tak langsung. Kedua bentuk ini lazimnya memakai metode
,,pertanyaan-W” artinya semua kata-kata tanya akan diawali dengan
huruf W: was, wer, wo, wann dan sebagainya. Namun masih ada metode
lain untuk membuat bertanya yaitu dengan ,,pertanyaan Ja-Nein” yang
dimulai dengan konjungsi ob:
Pertanyaan langsung :
Was suchen Sie hier? - Apa yang Anda cari di sini?
Ist das Bild echt? - Adakah lukisan itu asli?
Pertanyaan tidak langsung:
Darf ich wissen, was Sie hier suchen? - Boleh saya tahu apa yang
Anda cari di sini?
Keine Ahnung, ob das Bild echt ist. - Saya tidak punya dugaan apakah
lukisan itu
asli?
Yang banyak digunakan yaitu pronomina bertanya wer (siapa).
Pertanyaan yang ditujukan kepada satu orang atau lebih: Wer kommt
heute abend? Ini artinya ditujukan kepada banyak orang seperti
bertanya : Welche Leute kommen heute abend?
Selanjutnya diperhatikan bahwa wer dapat bertanya baik kepada orang
laki-laki maupun orang perempuan. 4 kasus yaitu:
1. wer
2. wessen
3. wem
4. wen
Pronomina relatif (Relativpronomen)
Pronomina relatif yaitu: der/die/das, welcher/welche/welches,
was/wo/woher dan wohin. Untuk der/die/das, deklinasinya sama seperti
bentuk demonstratif. Untuk welcher/welche/welches, deklinasinya
menyerupai pronomina tidak tentu welcher/welche/welches. Bentuk
welcher/welche/ welches agak kuno dan hanya dipakai dalam bahasa
tulisan. Was dapat dipakai sebagai pronomina relatif tanpa
deklinasi. Demikian pula wo/woher/wohin, dapat juga digunakan
sebagai pronomina relatif tanpa deklinasi. Pronomina relatif was
lazimnya mengacu kepada pronomina tidak tentu.
Contoh:
Ich weiß etwas, was du nicht weißt.
Pronomina relatif wo woher wohin mengacu kepada tempat.
Contoh:
Das ist Satzburg, wo Mozart geboren wurde. – Itu Satzburg dimana
Mozart dilahirkan.
Numeralia (die Zahlen)
Bilangan (Die Zahlen)
Kata bilangan disebut pula numeralia adalah kata yang dipakai untuk
menghitung banyaknya orang, binatang atau barang. Dalam bahasa
Jerman disebut die Zahlen. Hal-hal yang akan dibahas dalam bagian
ini bilangan biasa, bilangan berpangkat, pecahan, bobot, persamaan
mathematis dan lain-lain.
Kalimat pasif (das Passiv)
Kalimat pasif sebenarnya merupakan kebalikan dari kalimat aktif.
Jika pada kalimat aktif, yang dikenai pekerjaan/perbuatan oleh
subjek atau dikenal sebagai objek, lazim diletakkan di ujung
kalimat, sementara pada kalimat pasif, objek penderita menjadi
subjek dalam kalimat pasif dan ditempatkan di awal kalimat. Misal:
Pak Ali memukul anjing. - kalimat aktif
Anjing dipukul oleh pak Ali. - kalimat pasif
Bentuk pasif (Die Formen des Passivs)
Seperti bahasa asing yang lain, bahasa Jerman juga mengenal bentuk
pasif dalam susunan kalimatnya. Dalam bahasa Jerman, orang
membedakan ada 2 bentuk pasif yakni pasif dengan memakai werden (das
werden-Passiv) dan bentuk pasif dengan memakai verba bantu sein (das
sein-Passiv). Pemakaian sein-Passiv dalam bahasa lain lebih umum
sebab kata kerja ini ekuivalen seperti bahasa Inggris to be, Prancis
être. Kedua bahasa yang disebutkan terakhir hanya memakai 1 verba
bantu sedangkan dalam bahasa Jerman, ada 2 kata kerja bantu untuk
membentuk kalimat pasif. Setelah itu diikuti oleh kata kerjanya
dalam bentuk ke tiga (V3) atau sering disebut Partizip II. Jadi
kalimat pasif dalam bahasa Jerman memiliki struktur :
Passiv = subjekt + werden/sein + Partizip II (V3)
1) werden-Passiv
Bentuk pasif dengan memakai werden yaitu sebagian besar dibentuk
dengan verba objek akkusatif. Contoh:
Zwei Professoren begutachten die Arbeit.
(Dua orang mahaguru menjelaskan pekerjaan itu)
Die Arbeit wird von zwei Professoren begutachtet.
(Tugas itu dijelaskan oleh dua orang mahaguru itu).
Jadi:
Kalimat Aktif (Aktivsatz) Kalimat Pasif (Passivsatz)
Subjek = Subjekt → tetap bei atau durch
Objek akkusatif (Akkusativobjekt) → Subjek = Subjekt
es/man (sebagai subjek) → (dihilangkan)
Kasus lain → (tetap tidak berubah)
Orang dapat pula membentuk kalimat pasif yang bukan orang untuk
beberapa verba tanpa objek akkusatif yaitu:
- dengan objek datif: Man hilft ihm. → Ihm wird geholfen.
- dengan objek kata depan: Man denkt an sie. → An sie wird gedacht.
- tanpa objek: Man arbeitete lange. → Es wurde lange gearbeitet.
Partizip II dibentuk dari werden oleh bentuk pasif worden, oleh
adjektiva predikat dan oleh kata benda geworden. Bandingkan!
Er ist geprüft worden. (Passiv =Pasif)
Er ist alt geworden. (Adjektiv =Adjektiva)
Er ist Klempner geworden. (Substantiv = Kata Benda)
2) sein-Passsiv
Orang hanya dapat membentuk sebuah sein-Passiv sesuai aturan pada
salah satu bentuk werden-Passiv yang mungkin. Bentuk pasif bukan
orang, yaitu bentuk pasif dari verba-verba tanpa objek akkusatif
pada sein-Passiv adalah tidak mungkin. Bentuk sein-Passiv hanya
dipakai dalam bentuk Präsens dan Präteritum.
Contoh:
Die Straße war von Lampen erleuchtet. – Jalan diterangi oleh
lampu-lampu.
Die Wiese ist durch einen Zaun abgegrenzt. – Rerumputan dibatasi
oleh sebuah tali kendali.
Berikut ini beberapa kalimat pasif dalam beberapa waktu dalam
Tempora.
Präsens : Der Stein wird geschliffen.
(Kala kini) (Batu diasah.)
Die Fische werden gefangen.
(Ikan-ikan ditangkap.)
Präteritum : Der Stein wurde geschliffen.
(Kala lampau) Die Fisches wurden gefangen.
Perfekt : Der Stein ist geschliffen worden.
(Kala lalu-belum usai) Die Fische sind gefangen worden.
Plusquamperfekt : Der Stein war geschliffen worden.
(Kala lalu-usai) Die Fische waren geschliffen worden.
Selain itu untuk membuat kalimat pasif dapat pula memakai verba
bantu yang lain misalnya müssen atau dürfen, perhatikan contoh
berikut ini.
Präsens : Der Stein muß geschliffen werden.
(Batu harus diasah.)
Die Häusser dürfen gebaut werden.
(Rumah-rumah boleh didirikan.)
Präteritum : Der Stein mußte geschliffen werden.
Die Häusser durfen gebaut werden.
Perfekt : Der Stein hat geschliffen werden müssen.
Die Häusser haben gebaut werden dürfen.
Plusquamperfekt : Der Stein hatte geschliffen werden müssen.
Die Fische hatten gebaut werden dürfen.
Jika sebuah kalimat pasif ingin dibuat menjadi sebuah anak kalimat
atau kalimat tambahan, maka urutan katanya akan berubah seperti
contoh di bawah ini.
Beispiele:
Hier ist die Werkstatt, wo die Diamanten geschliffen werde.
(Ini adalah bengkel, dimana intan-intan diasah.)
Er ist noch nicht sicher, ob die Häusser gebaut werden dürfen.
(Belum pasti, apakah rumah-rumah diijinkan untuk dibangun.)
Dari situs web ini Anda dapat mendownload ebook bahasa Jerman secara gratis.
Dari dalam halaman situs web ini, Anda pun dapat mempelajari salah satu bahasa asing yaitu:
Jika Anda ingin belajar lebih jauh mengenai bahasa-bahasa asing ini, Anda juga bisa mengunduh (download) e-booknya secara gratis!
Pilihlah ebook bahasa di bawah ini sesuai dengan minat Anda!
Selamat belajar, semoga sukses!.
E-mail: